KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Sabtu, 09 Juli 2011

UNDP SEGERA MEMBANGUN SEKOLAH PERIKANAN INTERNASIONAL DI KAWASAN MATAHORA/LAGIAMPA TANAH MILIK SARA LIYA

OLEH : ALI HABIU




Alhamdulillah, puji syukur tak henti-hentinya tak lupa kita semua warga Liya ucapkan kehadirat Tuhan YME atas perkenannya maka Badan PBB untuk pembangunan (UNDP) menyediakan dana untuk pembangunan sekolah perikanan pertama di kawasan Asia senilai Rp100 miliar, yakni Sekolah Perikanan Internasional di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Pembangunan Sekolah Perikanan Internasional (SPI) di Wakatobi yang peletakan batu pertama akan dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Fadel Mohammad itu sepenuhnya dibiayai oleh "UNDP," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Wakatobi, Hajiu, melalui telepon ke media Kendari Pos dari Wakatobi, Jumat (8/7).

Menurut Hajiu, kewajiban Pemerintah Kabupaten Wakatobi terhadap pendirian sekolah tersebut hanya menyediakan lahan untuk lokasi kampus seluas 100 hektare. 

 Tanah Milik Hak Ulayat Adat Sara Liya
Matahora / Lagiampa

Tahap awal pembangunan gedung sekolah tersebut, kata dia, Pemerintah Wakatobi telah menyediakan lahan seluas 50 hektare di Desa Liya Raya, Kecamatan Wangi-wangi Selatan. 

"Di dalam kawasan seluas 50 hektare tahap pertama itu, selain dibangun gedung perkuliahan, juga didirikan asrama bagi para mahasiswa yang akan kuliah di sekolah tersebut," katanya.

Selain itu, kata dia, di dalam kawasan itu juga akan dibangun rumah-rumah ibadah seperti masjid dan gereja.

"Fasilitas rumah-rumah ibadah disediakan di dalam kawasan itu karena para mahasiswa dan tenaga pengajar di sekolah itu datang dari berbagai negara, terutama dari enam negara di kawasan Pusat Segi tiga terumbu karang dunia," katanya.

Menurut Hajiu, para mahasiswa yang masuk di sekolah itu akan melalui seleksi yang sangat ketat, terutama menyangkut kemampuan akademik untuk bisa menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut.

Hal itu dilakukan, kata dia, dikarenakan seluruh biaya selama mengikuti pendidikan di sekolah itu, ditanggung oleh negara asal mahasiswa masing-masing.

"Pokoknya, para mahasiswa yang diterima kuliah di sekolah itu, tugasnya hanya belajar dan belajar sehingga mampu menguasai dan mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, terutama pengetahuan tentang konservasi terumbu karang"
Mudah-mudahan pemerintah daerah Wakatobi dapat memberikan prioritas bagi pelajar-pelajar asal Liya Raya yang terbaik untuk dapat masuk mengikuti pendidikan di Sekolah Perikanan Internasional tersebut sekaligus memberikan bea siswa sampai menamatkan pendidikannya sebagai imbalan atas dipakainya tanah adat milik Sara Liya tempat Sekolah Perikanan Internasional tersebut didirikan.
Sehubungan dengan pembangunan Sekolah Perikanan Internasional yang akan dibangun di tanah milik ulayat adat Sara Liya maka sebaiknya pemerintah wakatobi segera menghubungi Lembaga Adat Liya untuk membicarakan hal ini supaya sama-sama enak mengingat tanah ulayat adat di lindungi oleh Undang-Undang atas kepemilikannya, sehingga kedepan tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan bersama. ****

 

Senin, 04 Juli 2011

MOHON KEIHLASAN DAN DOA MASYARAKAT LIYA RAYA DAN KELUARGA BESAR DI BUTON UNTUK SEBUAH KEAJAIBAN....

OLEH : ALI HABIU


Sehubungan dengan pelestarian dan pengembangan Kebudayaan Liya yang kini sedang gencar dikumandangkan oleh Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia baik kepada pemerintah pusat maupun kepada dunia internasional, maka sangat diharapkan dan diminta dukungan penuh semua elemen dn komponen masyarakat Liya Raya dan keluarga besar di Buton untuk dapat merapatkan barisan bersatu padu dalam barisan Topoangkatako, Toposaileama, Toponamisi dan Toposaasa untuk kita bangkitkan secara bersama-sama kebudayaan leluhur kita yang sudah ratusan tahun bahkan ribuan tahun terpendam  dalam tanah karamah dalam kawasan benteng keraton Liya. Hal demikian ini didasarkan falsafah perjuangan Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia yakni "Topogau Satotono" yang mana segenap pengurus besar dan pengurus cabang lembaga ini sampai hari ini benar-benar kerja keras memacu waktu tanpa pamrih dan tanpa dukungan dana sepeserpun, namun karena didasari oleh niat yang suci dan hati yang bersih semata-mata ingin negerinya bangkit dan maju maka mereka semua bekerja dan berusaha keras untuk bangkitnya sebuah peradaban baru asal negeri leluhurnya Liya . Peradaban ini  postulat diperkirakan sudah mulai pertengahan abad ke IX  di pulau Oroho dan pada  abad ke XII datanglah rombongan yang dibawah oleh keturunan Wangsa Rajasa dari Kerajaan Singosari dengan  Raja pertamanya bernama Mahisa Cempaka.

Keajaiban-keajaiban  yang tak henti-hentinya kita mensyukuri dan menantikan sambil berusaha untuk meraihnya melalui kerja keras dan  pengharapan DOA dan RESTU Tuhan YME adalah sebagai berikut :
  1. Pemetaan Zoning dan Studi Teknis Benteng Keraton Liya untuk Lapis pertama dan lapis ke dua telah selesai minggu ke dua Juni 2011 dan selanjutnya mulai tahun 2012 Benteng Keraton Liya sudah akan mulai di pugar oleh Kementerian Kebudayaan dan Parawisata Republik Indonesia.
  2. Revitalisasi Benteng Keraton Liya tahap pertama sudah dimulai sejak tanggal 30 Mei 2011 dan diperkirakan selesai September 2011 oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia melalui Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktur Jenderal Cipta Karya,
  3. Menteri Kebudayaan dan Parawisata Republik Indonesia telah menetapkan bahwa Benteng Liya sebagai "Cagar Budaya Dunia" awal Juli 2011.
  4. Dalam persiapan dimana Desa Liya Raya akan menjadi Desa Wisata Budaya Nasional tahun 2012
  5. Penelitian Ilmiah melibatkan konsultan ahli dari berbagai disiplin dari Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada tentang "Moksa Gajah Mada" di pulau Simpora/Oroho kawasan Benteng Keraton Liya mulai tahun 2012
  6. Rencana akhir tahun 2012 akan didirikan Radio Amatir "Radio Kabali pro FM" pusat di keraton Liya untuk memberitakan kabar-kabar seputar pengembangan sejarah, budaya dan kebudayaan Liya.
  7. Lain-Lain yang belum disebutkan sehubungan kerjasama internasional khususnya dengan negeri Belanda.
Semoga segala usaha bersama ini disertai doa dan dukungan masyarakat luas Liya Raya dimanapun berada serta keluarga besar di Buton insya allah dapat berjalan lancar tak ada satupun aral melintang. Oleh karena itu marilah kita selalu sisipkan waktu untuk panjatkan doa keharibaan Tuhan YME semoga segala usaha ini bisa berjalan lancar, aman, tertib, bermartabat  dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Liya Raya dan Masyarakat Wakatobi pada umumnya dimasa-masa akan datang. Sekaligus sebagai stumulan bagi terbukanya pintu awal (pintu ghaib) untuk kebangkitan pusat dunia negeri "butuni mautil jam'ah" dalam waktu yang tidak begitu lama. insya allah...!
Bagi saudara-saudara saya warga Liya dimanapun kiranya marilah bergabung bersama KabaLi sebab KabaLi muncul karena milik kita semua tanpa kecuali. Dengan demikian bagi saudara-saudara kita yang saat ini kebetulan lagi baik posisinya, lagi mendapat rezeki yang lebih dari yang lain...., kami himbau marilah tanamkan amal jahiriahnya dengan turut menyumbangkan pemikiran baik material maupun spritual untuk sumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan negeri Liya . Jangan hanya tinggal diam kebingungan sebab anda memiliki kesempatan yang berharga untuk membuat suatu perubahan sosial ekonomi yang bermartabat bagi kebaikan saudara-saudara kita yang membutuhkannya. Kami sangat bangga dan menaruh rasa hormat yang tinggi jika ada diantara kita yang mampu memberikan nilai lebih bagi suatu perubahan esensial dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan di kawasan benteng keraton Liya. Janganlah kita menjadi penghalang bagi kemajuan negeri sebagaimana yang disebutkan oleh Jhon Haris dalam bukunya "The Local Politics of Democration (2005)"  mengatakan bahwa setelah paruh dasawarsa demokratisasi dan desentralisasi di Indonesia, muncul kesepakatan para ahli dan sejumlah pengamat bahwa "elite politik" lokal menjadi penghalang utama bagi perbaikan ekonomi, politik dan sosial di Indonesia. Semoga kita semua bukan bagian dari elite politik di maksud.!?****