KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Kamis, 21 Juli 2011

PENGURUS KABALI PUSAT IKUT TIM ORARI SULTRA DALAM TUMPANGAN KRI KE WANGI-WANGI

OLEH : ALI HABIU



Sesuai dengan surat tugas Nomor :  S-47/OD-ST/VII/2011 tanggal 14 Juli 2011 yang ditandatangani oleh Ketua Daerah ORARI sultra DRS. H. Mansyur Masie Abunawas,M.Si memberikan tugas kepada La Ode Ali Ahmadi,SS selaku wakil sekretaris ORARI Daerah Sultra dan anggota rombongan Ir.L.M. Ali Habiu dan Umar Ode Hasani,M.SI menumpang di Kapal Perang KRI Makassar 590 menuju wangi-wangi pada hari Jumat sore jam 16.00 tanggal 15 Juli 2011 dalam rangka Sail Wakatobi 2011. Adapun tujuan ke wangi-wangi disamping turut berpartisipasi mensukseskan Sail Wakatobi-Belitung (SWB) 2011 juga sekaligus menghadiri Rapat Koordinasi antar masyarakat, kepala desa dan tokoh adat, tokoh pemuda dalam mensukseskan pembangunan Revitalusasi benteng Liya 2011 berlangsung di Baruga alun-alun benteng Liya.

Dalam rombongan di KRI Makassar  590 tersebut tedapat Bendahara Umum Lembaga Forum Komunikasi Kabali Indonedia yakni La Ode Salagu,SE yang ikut rombongan para Kepala SKPD Tingkat Sulawesi Tenggara, Para wartawan baik elektronik maupun media cetak naik dari pelabuhan Kendari sekitar 300 personil. Di atas kapal sudah ada sejumlah pemuda.pelajar dan mahasiswa sebanyak hampir 260 orang yang terdiri dari perwakilan-perwakilan sekolah/kampus dan pemuda seluruh Indonesia. Dalam perjalanan KRI Makassar 590 di temani KRI  Dr.Suharso 990 yang membawa personil tempur TNI Angkatan Laut juga personil para dokter ahli sejumlah 80 orang dalam rangka pelaksanaan pengobatan gratis di wangi-wangi, bau-bau dan daerah lainnya.  Baik KRI Makassar 590 dan KRI Dr.Suharso 990 sebelum merapat di pelabuhan Kendari mereka sudah menempuh perjalanan selama 2 minggu mulai dari pangkalan angkatan laut makassar menuju surabaya, jakarta guna mengangkut para pemuda/pelajar dan mahasiswa juga paramedia/dokter. Di dalam perjalanan Kendari menuju Wangi-wangi ditempuh selama 14 Jam lamanya. Hal ini sengaja dilakukan karena di atas Kapal KRI Makassar 590 banyak sekali acara dilakukan khususnya bagi para pemuda/pelajar dan mahasiswa.  Sebelum KRI Makassar 590 merapat di pelabuhan Mandati Wangi wangi terlebih dahulu memutar-mutar diperairan wanci selama hampir sejam sambil di hibur dengan alunan suara musik marching band dan para penarinya.












Pada acara rapat pertemuan yang berlangsung pada hari sabtu tanggal 16 Juli 2011 jam 13.00 WIT tersebut telah dikemukakan beberapa hal penting diantaranya menyangkut pembangunan revitalisasi pintu Lawa diminta semua pasangan dinding penyangga harus dapat dipertahankan keasliannya agar nilai-nilai historikal arkiologis dan situsnya tidak punah akibat kesalahan dalam pembangunan tersebut. Selain itu juga dipersoalkan masalah revitalisasi alun-alun belakang mesjid Al Mubaraq menurut sebagian aspirasi masyarakat bahwa lapangan tersebut semakin sempit khususnya pada acara atraksi posepaa. Ketua Umum Badan Pengurus Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia menjelaskan secara mendetail maksud di revitalisasi alun-alun dan batasan dinding pagar samping jalan aspal yang saat ini dibangun. Dinding pagar pembatas tepi jalan aspal yang dibangun saat ini adalah berfungsi untuk menahan timbunan alun-alun agar tidak luruh/longsonr diwaktu musim penghujan dan dinding pagar tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menutupi badan jalan yang sudah terlanjur dibangun oleh pemerintah. Jika dinding alun-alun dibangun di luar badan jalan aspal maka masyarakat akan marah khususnya bagi pengguna jalan yang selama ini telah marasakan manfaatnya, maka dari itu kepala satuan kerja PPBL strategis nasional juga tidak menyetujui jika dinding alun alun dibangun menutupi jalan yang sudah ada. Namun demikian untuk dinding alun-alun yang saat ini telah dibangun berdampingan dengan dinding/tondo pagar kuburan sepanjang mulai tepi mesjid menuju ke baruga harus dibongkar karena tidak sesuai dengan kesepakatan pembicaraan sebelumnya. Hal ini juga telah diinstruksikan oleh petugas teknik perbentengan dari perwakilan BPPP makassar untuk segera pemborong membongkarnya dengan alasan menutupi situs dinding yang telah ada. Masalah revitalisasi Lawa termasuk dinding penyangganya sepanjang belum ada persetujuan gambar dari BPPP makassar atau sepanjang BPPP Makassar belum memberikan gambar kerja kepada kontraktor maka semua sepakat untuk pembangunan di tolak. 

Pada hari Minggu tanggal 17 Juli 2011 pagi jam 09.00 Ketua Umum Lembaga Forum Komunikasi Kabali Indonesia didampingi oleh ketua cabang wakatobi dan sekretaris umum serta unsur teknis dari BPPP Makassar sepakat telah menolak revitalisasi dinding Lawa dengan alasan telah ditemukan dilapangan para mandor/pekerja yang telah menangani pembangunan dinding penyangga Lawa tersebut banyak situs lama yang di rusak dan pasangan kurang memenuhi syarat. Hal ini bisa terjadi dikarenakan para pekerja kurang memiliki skill dalam pemasangan benteng disamping gambar kerja belum diterbitkan dari BPPP Makassar. Kecuali pihak kontraktor benar-benar mau bertanggungjawab atas keselamatan situs cagar budaya dinding Lawa dengan mengikuti semua petunjuk teknis pelaksanaan dari unsur BPPP Makassar yang ada di lapangan, maka bisa saja pekerjaan berlanjut sesuai kontrak.

Dalam kesimpulan hasil rapat koordinasi tersebut, Ketua Umum Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia meminta kepada semua elemen masyarakat baik kelompok maupun perorangan agar jika memiliki kemampuan finansil atau kemampuan lain harap membawa program kerjanya dan membangun Liya dengan  secara bersama-sama melakukan kerja sama sehingga pembangunannya realistik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat dikemudan hari. Juga disimpulkan bahwa semua masyarakat Liya adalah anggota KabaLi memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mengawal dan mengamankan pelestarian dan pengembangan kebudayaan Liya saat ini dan masa-masa akan datang *****

Selasa, 19 Juli 2011

KETUA UMUM LEMBAGA FORUM KOMUNIKASI KABALI INDONESIA TELAH KUKUHKAN PENGURUS KABALI SEKALIGUS MENGRESMIKAN SEMUA KANTOR KABALI WAKATOBI

OLEH : ALI HABIU



Pada hari minggu malam tanggal 17 Juli 2011 tepat jam 20.00 WIT, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia secara simbolis mengukuhkan masing-masing : Badan Pengurus Cabang Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Kabupaten Wakatobi, Pengurus Pusat Sanggar Seni Budaya KabaLi Indonesia dan Pengurus Padepokan Pusat Pelatihan Seni Budaya KabaLi Indonesia serta dirangkaikan pengresmian kantor sekretariat Badan Pengurus Cabang Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia, Kantor Sanggar Seni Budaya KabaLi Indonesia dan Padepokan Pusat Pelatihan Seni Budaya KabaLi Indonesia. Dalam acara pengukuhan ini telah dihadiri perwakilan masing-masing unsur yang kompoten dan acara berjalan dengan sederhana dan khidmat.

 Sebelum acara pengukuhan dan pengresmian tersebut sore harinya mulai jam 16.00 telah disajikan 2 buah tarian tradisional asli Liya yakni Lariangi Kareke dan Honari Samba. Kedua tarian ini sebagai tarian penghormatan atas akan dikukuhkannya semua pengurus KabaLi Kabupaten Wakatobi yang dirangkai dengan pengresmian kantor-kantor KabaLi Wakatobi di Liya. Dalam acara persembahan 2 buah tarian ini, sangat menarik simpatisan warga Liya di sekitar lokasi kantor yang terletak sebelah mesjid dusun Bira - Liya Mawi dan secara kebetulan turut di hadiri oleh 2 orang crew anggota kebudayaan nusantara dari TVRI nasional sekaligus mereka mengadakan shooting di acara pentas tarian tersebut. Rencana hasil shooting akan diputar secara nasional oleh stasiun TVRI jakarta pada tanggal 24 Agustus 2011 pada acara budaya nusantara sore harinya.

Diharapkan dengan dikukuhkannya pengurus dan telah diresmikannya kantor-kantor tersebut semua anggota dapat mulai melakukan program kerja dan kegiatan-kegiatan secara rutin dan berkala yang bermanfaat sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi pengembangan kebudayaan Liya di masa-masa akan datang.
Pada kesempatan itu Ketua Umum Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia juga memesankan kepada para pengurus cabang agar mulai saat ini dapat segera membentuk devisi pernaskahan dan pengembangan sejarah Liya dengan melibatkan stakeholder dari para guru-guru sejarah di tingkat SLTP dan SLTA se Liya besar. Anak-anak sekolah diberi muataan lokal pendalaman sejarah Liya dengan berbagai lokus studi kemudian mendiskusikan secara kelompok dan secara berkala minimal sebulan sekali. 

 Hasil dari pada rumusan diskusi akan dijadikan konsep pernaskahan sejarah budaya Liya, mengingat potensi pernaskahan sejarah budaya Liya saat ini telah musnah akibat dari hangusnya semua naskah sejarah Liya ketika gerombolan bersenjata tahun 1957 mengambil dan membakarnya tanpa kecuali. Naskah-naskah sejarah ini baik sumber dari sekolah atas hasil studi anak-anak sekolah maupun dari berbagai  resfonden akan dibukukan menjadi naskah sejarah Liya untuk selanjutnya di simposiumkan dan diteliti secara ilmiah sebelum dibukukan menjadi sejarah Liya seutuhnya. 

Demikian pula di ruang kantor sekretariat Badan Pengurus  Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia Cabang Wakatobi akan dimanfaatkan sebagai sarana diskusi budaya dan tradisi sehingga semua anggota pengurus dapat mengetahui secara bertahap akan aneka ragam adat istiadat, tradisi dan budaya Liya untuk selanjutnya menjadi perkuatan dalam menyambut desa Liya raya sebagai Desa Wisata Budaya nasional ditahun tahun mendatang.
Untuk itu sangat diharapkan partisipasi seluruh masyarakat Liya untuk dapat mengambil bagian dalam kegiatan Kabali sekaligus dapat memberikan konstribusi naskah berbagai lokus adat istiadat, tradisi dan budaya sehingga semakin mempercepat proses pernaskahan sejarah budaya Liya dalam waktu dekat ini.

Tak lupa disampaikan pula  bahwa seluruh masyarakat liya dimanapun tanpa kecuali adalah warga KabaLi dan memiliki hak yang sama sebagai anggota Kabali dalam pengembangan organisasi Kabali guna menyongsong kemajuan negeri  Liya dimasa masa akan datang ****

Senin, 18 Juli 2011

APRESIASI ATAS KEPEDULIAN MASYARAKAT LIYA DALAM PENGAWASAN PEMBANGUNAN LAWA

OLEH : ALI HABIU



Segenap Pengurus Besar dan Pengurus Cabang Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia memberikan apresiasi yang besar atas adanya dukungan dan kepedulian segenap masyarakat Liya Raya dalam turut serta dalam pengawasan Pembangunan Penataan Bangunan dan Lingkungan (PPBL) dari Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia yang pembangunannya saat ini sedang berlangsung sesuai Kontrak Nomor : KU.08.08/PPBL-S/V/2011/041, Tanggal 31 Mei 2011 yang dilaksanakan oleh PT. Perisai Tunggal Kendari.

Berdasarkan hasil investigasi dan pemeriksaan langsung di lapangan yang dilakukan langsung oleh Ketua Umum Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia dalam kapasitas sebagai Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan, Mediasi dan Arbitrase Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara pada hari Minggu tanggal 17 Juli 2011 09.00 WIB telah diketemukan di lapangan adanya kesalahan dalam menyusun struktur batuan benteng Lawa  yang dilakukan oleh pelaksana Kontrak. Kesalahan ini terjadi pada bangunan benteng penyangga Lawa yang masih sebagian utuh mestinya batuan aslinya tidak dirobohkan, namun cukup di beri batuan tambahan disisinya dan dikuatkan dengan perekat sehingga nilai keaslian situs pada bangunan ini tidak musnah atau hilang. Selain itu gambar shop drawing yang menjadi acuan kontraktor dalam pekerjaan bangunan Lawa tersebut juga belum diterbitkan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) Makassar sehingga pekerjaan tidak legitimat secara hukum perbentengan.







Sehubungan dengan kejadian tersebut Ketua Umum Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia yang ditemani oleh Sekretaris Umum dan Ketua Cabang Lembaga Forum Komunikasi Kabali Kabupaten Wakatobi langsung menanyakan kepada petugas khusus pengawasan perbentengan yang sengaja didatangkan dari BPPP Makassar dan BPPP Pembantu Bau-bau yang juga saat itu ada di lokasi pekerjaan tersebut dan ternyata kedua petugas tersebut mengeluh kesah kepada kami atas tidak diindahkannya semua instruksi dan petunjuk yang diarahkan dan diperintahkan kepada pelaksana Kontrak pembangunan PBL benteng Lawa. Hal ini juga disebabkan karena Para Pengawas Pekerjaan baik dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara dari Bidang Cipta Karya sebanyak 2 orang yang telah ditunjuk dan Pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wakatobi yakni saudara La Ode Radiun,ST (putra asli Liya) yang telah ditunjuk semuanya tidak pernah aktif di lapangan untuk mengawasi pekerjaan Pembangunan PBL Benteng Lawa ini.

Berdasarkan pertimbangan tersebut Ketua Umum Lembaga Forum Komunikasi KabaLI Indonesia seketika itu langsung menelpon Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Wakatobi yang saat itu masih di Jakarta untuk segera menghubungi Kepala BPPP Makassar untuk menghentikan pekerjaan Pembangunan PBL Benteng Lawa karena saat ini struktur pekerjaan telah merusak nilai-nilai situs cagar budaya benteng Liya  sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor : 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Kepala BPPP Makassar diminta untuk segera mengirim surat kepada Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk menghentikan pekerjaan tersebut dan mengusulkan agar sisa alokasi dana yang tidak jadi diserap dialihkan ke pekerjaan pembuatan akses road kawasan benteng Liya. Sementara pekerjaan yang sudah ada akan disempurnakan oleh BPPP Makassar mulai bulan Februsri 2011 melalui paket Pemugaran Benteng Liya 2012 oleh Kementerian Kebudayaan dan Parawisata Republik Indonesia.
 
Hal demikian ini juga bisa terlaksana berkat adanya kepedulian masyarakat Liya Raya dalam memberikan konstribusi informasi sehubungan dengan kepedulian mereka dalam mempertahankan nilai-nilai keaslian situs cagar budaya Benteng Liya.****