KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Rabu, 28 September 2011

KERATON LIYA DAN SEKITARNYA SEBAGAI LOKUS DESA WISATA BUDAYA



OLEH : ALI HABIU


Dalam mencermati persiapan pemberian status kawasan Benteng Keraton Liya menjadi Desa Wisata Budaya, maka baru-baru ini Ketua Umum Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Indonesia mengadakan studi komperasi di kawasan pantai Kute Dempasar Bali untuk melihat dan mengamati secara langsung bagaimana komunitas masyarakat bali yang berdomisili di kawasan pantai Kute berapiliasi dengan para turis manca negara dalam bingkai mempertehankan nilai-nilai adat istiadat masyarakatnya.Dan ternyata perlu disaluti para penyelenggara adat di kawsan Kute ini begitu sistemik karena petugas-petugas adat ternyata sudah ada dipersiapkan dimasing-masing dusun, kampung dan kelurahan sehingga pelaksanaan sistem adat masyarakat Bali di wilayah itu setiap harinya berjalan sebagaimana mestinya. Di lain pihak komunitas masyarakat Bali yang bermukim di wilayah pantai Kute ikut menikmati atas kunjungan para wisatawan mancanegara dengan menjajakan apa saja dan/atau menyediakan jasa apa saja untuk bisa dibeli oleh para turis tersebut sehingga roda perekonomian masyarakatnya juga meningkat sejalan dengan kunjungan para wisatawan manca negara di daerahnya.



Di dalam komunitas lingkup masyarakat Liya perlu diberi motivasi agar mulai saat ini sudah dapat mempersiapkan diri mereka dengan meningkatka keterampilan apa saja guna menyambut kedatangan para wisatawan manca negara di daerahnya ketika kawasan benteng Keraton Liya sudah ditetapkan oleh Pemerintah menjadi Desa Wisata Budaya. Ada berbagai rana keterampilan masyarakat Liya yang perlu dikembangkan kembali seperti Pengrajin Tenung sarung Tradisional, Pengrajin Tembaga/Perak/Besi dan Pengrajin Tembikar atau anyaman tikar. Diharapkan agar produk hasil pengrajin tersebut sudah melalui tahapan modifikasi sehingga memiliki nilai jual yang baik dan dapat diminati oleh para wisatawan......(bersambung...)