KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Jumat, 05 Desember 2014

KEBIJAKAN PROGRAM UNGGULAN HUGUA KEPARIWISATAAN MARITIM KURANG MENDAPAT RESFON PARA PAKAR ASAL KEPULAUAN WANGI-WANGI

OLEH  HUMAS KABALI INDONESIA


Program unggulan Bupati Wakatobi Ir.Hugua menjadikan Wakatobi sebagai Pusat Kawasan Segi Tiga Karang Dunia (Coral Tri-angle Center) dengan menjadikan wisata maritim (Snoukling, Diving) sebagai ujung tombak dalam meraih pendapatan asli daerah ternyata kurang diminati oleh berbagai pakar asal kepulauan Wangi-Wangi. Mereka menganggap behwa selama dicanangkan program tersebut oleh pemerintah daerah Kabupaten Wakatobi sejak tahun 2007 lalu hingga saat ini baru bisa mengasilkan pendapatan sektor tersebut untuk pemasukan asli daerah sekitar 18,46 % yang jauh dibawah hasil pendapatan sektor produksi hasil-hasil kelautan yang dilakukan oleh para nelayan sekitar 39,26 % dan angkutan laut antar insuler kawasan sekitar 34,36 %..




Oleh karena itu untuk penajaman Visi-Misi yang tertuang dalam program-program kerja dan kegiatan bagi calon-calon Bupati Wakatobi priode 2015 - 2020 mendatang  tidak lagi memasukan program-program yang selama ini menjadi unggulan pemerintahan Hugua. Kebijakan pemerintahan kedepan adalah melibatkan seluruh nelayan sebagai pelaku usaha kemaritiman agar mereka bisa meningkat kesejahteraan hidupnya mengingat Kabupaten Wakatobi memiliki luas wilayah 18.377 km2 terdiri dari luas perairan laut sebanyak 97 % atau 17.554 km2 dan luas daratan hanya 3 % atau 823 km2. Luas perairan laut wakatobi tersebut selama ini belum dikelolah dengan baik untuk kepentingan masyarakat nelayan yang terdapat di 8 wilayah kecamatan, 75 desa dan 25 kelurahan sekabupaten Wakatobi. Oleh karena itu banyak kalangan pengamat ekonomi telah memplesetkan program-program keunggulan pemerintahan Hugua yang sering mengelu-elukan sebagai "Surga Nyata di Bawah Laut" menjadi "Neraka di Daratan" dengan mempertimbangkan hasil pengamatan lapangan ternyata di daratan masih sangat banyak rakyat Wakatobi yang miskin, sebaliknya usaha-usaha pariwisata berbasis kemaritiman saat ini seperti Snoukling, Diving termasuk Resort tempat nginap wisatawan hanya dikuasai oleh sekelompok pemilik modal, bukan rakyat setempat,

Seyogyanya kedepan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah kabupaten Wakatobi harus berbasis kemaritiman dengan pelaku utama adalah para nelayan kita sehingga diharapkan sektor ini menjadi sektor unggulan bagi meningkatkan pendapatan asli daerah dengan target nominal 65 % dalam setahun. Demikian pula sektor angkutan insuler antar kawasan menargetkan PAD 12 %, Usaha ekonomi kreatif 4 %, parawisata berbasis alam, situs dan budaya 8 % dan pariwisata kemaritiman 9 dan lain;lain 2 %. Obyek-obyek wisata alam, flora dan fauna, wisata gua alam, wisata kolam alam, wisata situs cagar budaya, wisata seni tari tradisional dan lain sebagainya harus bisa diangkat potensinya secara merata dan berkeadilan untuk semua pulau-pulau yang ada di Wakatobi, utamanya kepulauan wangi-wangi sama sekali belum tersentuh dalam program kerja pemerintahan Hugua.

Sehubungan dengan itu bagi calon-calon Bupati Wakatobi kedepan priode 2015-2020 sudah harus memiliki program kerja yang terintegrasi dengan kemaritiman dengan prioritas usaha mengelola hasil-hasil laut dimana pelaku utama usaha adalah masyarakat nelayan wakatobi sehingga kita bisa menggaet pendapatan asli daerah dari sektor ini jauh lebih besar dari yang terjadi saat ini dengan target 65 %, dan masyarakat wakatobi kedepan dapat makin meningkat perekonomiannya dan sejahtera kehidupannya sejalan dengan perlibatan  mereka secara langsung selaku pelaku utama usaha kemaritiman.*****