OLEH : ALI HABIU
BAGI RENUNGAN BERFIKIRNYA ANAK-ANAK GENERASI ZAMAN KINI AKAN KEADAAN BUTUNI DAHULU-SEKARANG DAN YANG AKAN DATANG
Aku Putri Butuni, tujuh bersaudara. Mula-mula Inggeris –Belanda yang menggaliku di bukit Walompo alias Kabongka. Kemudian menyusul pemuda kesatria asal Jepang menyelamiku di selat Butuni yang dinamai “Palabusa”. Lalu sekarang ini menyusul lagi Goolf Oil, dan Conoco, adalah campuran bangsa-bangsa yang akan menggaliku dan berpusat di Wakalambe dan di laut Umala Oge...., maka akan berjalan kakilah orang-orang dari tanjung Bandara hingga sampai tanjung Wangi-Wangi. Sesudah itu akan datanglah adikku dari Nederland yang akan bermukim di bukit Sorawolio dan kemudian akan disusul oleh datangnya saudaraku dari Mekkah dan Turki yang akan menerima Maharku berupa bingkisan “Kebudayaan” yang akan diantarkan oleh arak-arakan tiga rumpun Armada mulai dari Laut, Udara dan Selam yang sama jumlahnya. Dengan demikian berarti perkawinanku telah direstui oleh Internasional bangsa-bangsa di dunia..., sesuai dengan perjanjian pada tahun 1947 di atas kapal Karel Dourman di perairan pulau Liwuto bahwa : Keratuan Butuni adalah “Manusia Cahaya”.
Semoga Allah jauhkan akan daku dan jauhkan akan anak cucuku dari pada menyembah berhala (QS: Ibrahim :35)*****