Oleh : Ali Habiu
Kuburan Raja Talo-Talo yang ada saat ini dalam kompleks pekuburan Raja-Raja Liya yang berada dibelakang Mesjid Keraton Liya adalah Imitasi alias bukan asli. Kuburan yang ada saat ini yang dibatu nisan tertulis Raja Liya Talo-Talo dengan gambar seorang yang sedang pegang pedang terhunus adalah merupakan kuburan anak kandung Talo-Talo beserta pengasuhnya yang ditanam hidup-hidup. Anak kandung Talo-Talo tersebut diperkirakan baru berusia 2,5 tahun yang digendong oleh pengasuhnya ketika itu menaiki tangga rumah lantas tanpa disengaja ada sebuah Tombak yang dipasang atau disimpang disamping pintu tangga bagian atas terjatuh lalu terhempas kena batok kepala anak tersebut dan meninggal. Sangkin menyesalnya pengasuh anak seorang Raja yang sakti ini lalu diapun minta kepada Talo-Talo jika anak tersebut di kuburkan hendaknya diapun ditanam hidup-hidup sebagai pertanda kesetiannya kepada sang Raja yang penuh pengabdian karena telah lalai menjaga seorang anak bayi pewaris raja. Kisah ini diungkapkan secara medium supranatural melalui konsultasi metafisis Talo-Talo dengan penulis, ketika penulis sedang memakai topi kebesaran Talo-Talo pada tanggal 20 Maret 2010 lalu.
Adapun kuburan Talo-Talo yang asli sedang dalam perlindungan Rahasia dan sesuai dengan perintah Talo-Talo kepada penulis untuk membuktikan kebenaran informasi media metafisis ini, maka pada Hari Kamis tanggal 21 Maret 2010, penulis sengaja pada pagi hari sekitar jam 07.30 menuju ke kawasan Keraton Liya langsung mencari Kuburan Talo-Talo asli dan alhamdulillah mendapatkannya. Kuburan ini kelihatannya sudah ratusan tahun tidak dijamah oleh manusia sehingga nampak bagian kuburan sudah terbenam kedalam tanah dengan batu nisan yang terbuat dari batuan sakarlik juga sudah sangat tua tanpa ada sentuhan jemari manusia yang menjamahnya. Dalam dialog tersebut Talo-Talo mengatakan bahwa sengaja dia sembunyikan kuburannya dan hanya orang-orang tertentu saja yang tau sebab dia amat sakti dan takut kuburannya jadi sesembahan atau tempat penyembahan masyarakat Liya ketika itu sehingga membuat ketidaktenangan dia dialam sana. Dia amat ketahui struktur sosial masyarakat Liya yang masih sangat percaya dan hormat dengan rajanya.
Inilah pesan Talo-Talo dalam beberapa hasil dialog metafisis tersebut :
"HAI
ANAK-ANAKKU PEWARIS NEGERI LIYA MULAI SEKARANG BANGKITLAH BANGUN DAN
KEMBANGKAN KEBUDAYAAN LELUHURMU"...
"KINI ZAMAN SUDAH TIBA SAATNYA
UNTUK MEMBANGUN NEGERIMU...LIYA !."
"BANGKITLAH MELALUI WADAH FORKOM KABALI
SEBAB DISITU ADA SAYA MELINDUNGIMU, MEJAGAMU bagi SEMUA YANG MAU MEMBANGUN
NEGERI LIYA UNTUK MENGENANG HASIL-HASIL PERJUANGAN KAMI DI MASA LALU ITU...."
"JANGAN
KAMU TAKUT UNTUK BANGKIT..., SEBAB AKU ADA BERSAMAMU...."
Namun demikian walaupun kebesaran Raja Talo-Talo pada zamannya sangat diagungkan., namun tidak ada satupun naskah sejarah Liya yang kita jumpai saat ini menkisahkan secara lengkap perjalanan Talo-Talo ini, termasuk di dalamnya kapan mulai dia berkuasa sebagai Raja LIya dan dari mana asal muasal sebenarnya Talo-Talo tersebut. Sebagian para ahli sejarah menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Talo-Talo itu adalah Karta Negara sebagai Raja Majapahit yang mengtasingkan diri ke Liya. Masih diperlukan penelitian sejarah lebih lanjut untuk membuktikan hal ini semua. ****