Diposting oleh : Redaksi Jejak Sejarah Sulawesi
Mesjid Al Muboroq di bangun tahun 1543 masehi oleh Jilabu
JEJAK SEJARAH -- Benteng ini memiliki keunikan karena memiliki konstruksi
batunya yang tanpa menggunakan perekat semen. Kini, Benteng Liya Togo menjadi
salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi turis mancanegara.
Benteng Liya Togo menyimpan sejarah Islam di Kesultanan Buton lantaran benteng ini adalah salah satu benteng yang menjadi pusat penyebaran Islam di Kesultanan Buton pada masa lampau. Di dalam benteng seluas 30 hektare itu terdapat masjid tua yang diperkirakan dibangun pada abad ke 16 Masehi. Konstruksi benteng dan bangunan masjid mirip dengan konstruksi benteng dan Masjid Keraton Buton di Kota Baubau.
Kini Benteng Liya Togo ditetapkan jadi Cagar Budaya Dunia oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Benteng ini berlokasi di Desa Liya Raya, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. (ZA.Syahrir)
Kemenbudpar Akan Pugar Benteng Liya di Wakatobi
Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata
(Kemenbudpar) RI, menyetujui pemugaran Benteng Liya Togo seluas 30 hektar di
Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Mendahului pemugaran itu, Kemenbudpar tahun 2011 nanti akan melakukan kajian tekhnik, terutama konstruksi benteng," kata Kepala Seksi Kepurbakalaan dan Situs Sejarah Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Sultra, Ali Agmadi di Kendari, Sabtu.
Ali Ahmadi tidak merinci alokasi anggaran yang akan dikucurkan Kemenbudpar untuk melakukan kajian tekhnik pemugaran benteng Liya tersebut.
Ia hanya mengatakan, seluruh kegiatan dalam pengkajian tekhnik pemugaran tersebut dilaksanakan sendiri oleh Kemenbudpar.
"Kita di daerah hanya diberitahukan persetujuan pemugaran itu, karena memang yang mengusulkan untuk dilakukan pemugaran itu, kita sendiri," katanya.
Menurut Ali Ahmadi, Kemenbudpar sudah merencakan anggaran pemugaran benteng Liya tersebut sebesar Rp2,7 milyar yang akan dikucurkan tahun 2012 nanti.
"Kemenbudpar sudah menyampaikan itu kepada kami melalui surat resmi. Ini surat dari Kemenbudpar," katanya sambil memperlihatkan surat dimaksud.
Benteng Liya Togo di Wakatobi merupakan salah satu benteng yang menjadi pusat penyebaran Islam di Kesultanan Buton masa lampau.
Di dalam benteng seluas 30 hektar itu terdapat masjid tua yang diperkirakan dibangun pada abad ke 16 Masehi.
Baik konstruksi benteng maupun bangunan masjid, mirip dengan konstruksi benteng dan Masjid Keraton Buton di Kota Baubau.
Menurut Ali Ahmadi Kemebudpar menyetujui pemugaran benteng dan Masjid di dalamnya karena Wakatobi saat ini sudah menjadi daerah tujuan wisata dunia.
"Benteng Liya Togo, merupakan salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi para turis mancanegara," katanya.(antaranews.com/Andi Nur fajri)