OLEH ALI HABIU
Benteng Patua sebagai benteng tempat pemantauan musuh sekaligus benteng tempat penanaman berbagai ilmu sihir guna menghalangi pandangan musuh melihat pulau Oroho ternyata terdapat juga di pulau Oroho bagian barat. Benteng ini tidak begitu besar hanya berukuran sekitar 3,00 x 3,00 m2 dan tinggi 1,50 meter dengan didalamnya terdapat 2 buah lubang pengintaian dan 1 buah pintu yang tututpnya terbuat dari batu datar setinggi 1,20 m. Benteng pa,tua ini dibangun bersamaan dengan adanya resetlement permukiman di pulau oroho ini yang diperkirakan terdapat 10 buah dusun atau kampung yang bekas-bekasnya masih bisa dijumpai di lapangan saat ini. Diantara 10 buah dusun atau perkampungan tua di pulau oroho ini ada yang bernama One Mabasa (tepi pantai miliknya orang besar) dan Gua Mabasa (Gua tempat tinggalnya orang besar).
Benteng Pa,tua
Pulau Oroho
Benteng ini diperkirakan telah berusia ratusan tahun atau tepatnya dibangun pada Abad ke XI oleh prajurit Putri Khan yang saat ini tengah berkuasa di gunung Ba,ana Meja Kamaru pulau Buton. Di tengah-tengah pulau Oroho ini di zaman dahulu kala sebelum masyarakatnya berhijrah ke Liya telah ada perkampungan yang ditinggali oleh orang-orang sakti dan para hulubalang bajak laut. Masyarakat di pulau Oroho pada Abad ke XI lalu terdiri dari berbagai ethnis dari kumpulan para bajak laut mulai dari Filiphines, Irian, Nusa tenggara, Selayar, Maluku dan Tibet-Mongol dan para Resi atau Raja dai berbagai wilayah kerajaan di nusantara yang sengaja datang bersembunyi ketika di cari oleh tentara Mongol.****