OLEH : HUMAS KABALI
Panti Pulau Oroho,Wangi-Wangi
WAKATOBI, Baubaupos.com - Masyarakat Kabupaten Wakatobi
dalam status jejaring sosial Facebook (FB) memprotes oknum tertentu
yang telah mengiklankan Pulau Oroho Liya, Desa Liya Wangi-wangi,
Kabupaten Wakatobi untuk disewakan.
Dalam status yang ditulis Ali Habiu itu (http://www.facebook.com/groups/beritawakatobi/) menyebutkan harga
sewa perhari antara Rp 700 ribu sampai Rp 1.500.000 perhari untuk 15
orang. Dalam akun tersebut juga, Ali Habiu juga belum mengatahui siapa
oknum yang telah mengiklankan pulau tersebut (baca :
.
"Kurang ajar sipenggagas iklan ini, bikin resah masyarakat Liya," ujarnya dalam komentar.
Kemarin, Senin (16/09) Ali Habiu mengaku akan melapor hal tersebut ke Direktur Serse Mabes Polri dan Menteri Koordinator Pertahanan Nasional. "Kita lihat saja siapa nantinya akan ditangkap. Di Wakatobi setahu saya 10 tahun belakangan ini banyak kecurian situs-situs arkiologi maritim seperti yang terdapat di ujung pulau Kapota, ditepi pulau Sumanga, di ujung Pasiaroka dan lain sebagainya," beber Ali Habiu.
Bahkan, lanjutnya, tiga tahun lalu nelayan suku Bajo Mola sekitar pukul 02.00 Wita dini hari memergoki lima buah kapal milik Australia yang krunya sedang menyelam mengangkat kepermukaan peti-peti harta pusaka yang kemungkinan milik bajak laut Tobelo di Selat Oroho-Simpora.
Menurut Ali Habiu, Pemda wakatobi mendiamkan masalah tersebut. Sehingga hal itu juga akan menjadi bahan laporannya ke Badan Intelejen Negara. Terkait Pulau Oroho, Ali Habiu juga telah mengkordinasikan hal tersebut kepada para tokoh adat sara Liya,
"Jawaban mereka harga maati mempertahankan tanah hak ulayat sampai berdarah-darah. Jadi kalau ada turis yang berani kesana tanpa sepengetahauan mereka, maka masyarakat akan mengejarnya sampai habis," tulis Ali Habiu.
Semenatara itu, La Ode Ilmin Yuntafau dalam komentarnya mengatakan masyarakat harus melawan, sehingga katanya jangan sampai nasib pulau Oroho sama dengan Pulau One Moba'a yang ada di Tomia yang disewakan selama 75 tahun kepada pengusaha asing, Lorens.
Senada dengan La Ode Ilmin Yuntafau, Akas Hamid menulis, tidak lama lagi Wakatobi tidak di sewakan lagi tapi akan di jual kepada Negara Asing, agar masyarakat Wakatobi di pindahkan ke daerah Timor Leste. "Hancur Ahlaknya penguasa di Wakatobi kalau itu terjadi," tegasnya. (adn)
.
"Kurang ajar sipenggagas iklan ini, bikin resah masyarakat Liya," ujarnya dalam komentar.
Kemarin, Senin (16/09) Ali Habiu mengaku akan melapor hal tersebut ke Direktur Serse Mabes Polri dan Menteri Koordinator Pertahanan Nasional. "Kita lihat saja siapa nantinya akan ditangkap. Di Wakatobi setahu saya 10 tahun belakangan ini banyak kecurian situs-situs arkiologi maritim seperti yang terdapat di ujung pulau Kapota, ditepi pulau Sumanga, di ujung Pasiaroka dan lain sebagainya," beber Ali Habiu.
Bahkan, lanjutnya, tiga tahun lalu nelayan suku Bajo Mola sekitar pukul 02.00 Wita dini hari memergoki lima buah kapal milik Australia yang krunya sedang menyelam mengangkat kepermukaan peti-peti harta pusaka yang kemungkinan milik bajak laut Tobelo di Selat Oroho-Simpora.
Menurut Ali Habiu, Pemda wakatobi mendiamkan masalah tersebut. Sehingga hal itu juga akan menjadi bahan laporannya ke Badan Intelejen Negara. Terkait Pulau Oroho, Ali Habiu juga telah mengkordinasikan hal tersebut kepada para tokoh adat sara Liya,
"Jawaban mereka harga maati mempertahankan tanah hak ulayat sampai berdarah-darah. Jadi kalau ada turis yang berani kesana tanpa sepengetahauan mereka, maka masyarakat akan mengejarnya sampai habis," tulis Ali Habiu.
Semenatara itu, La Ode Ilmin Yuntafau dalam komentarnya mengatakan masyarakat harus melawan, sehingga katanya jangan sampai nasib pulau Oroho sama dengan Pulau One Moba'a yang ada di Tomia yang disewakan selama 75 tahun kepada pengusaha asing, Lorens.
Senada dengan La Ode Ilmin Yuntafau, Akas Hamid menulis, tidak lama lagi Wakatobi tidak di sewakan lagi tapi akan di jual kepada Negara Asing, agar masyarakat Wakatobi di pindahkan ke daerah Timor Leste. "Hancur Ahlaknya penguasa di Wakatobi kalau itu terjadi," tegasnya. (adn)
Sumber :