KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Selasa, 25 Mei 2010

KOMPI KABALI BESERTA FORKOM KABALI MENGADAKAN PELATIHAN "HONARI MOSEGA"

Sesuai dengan hasil kesepakatan Pertemuan Badan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Keluarga Besar Liya (Forkom KABALI) Kendari Sulawesi Tenggara pada tanggal 4 Mei 2010 bertempat di rumah kediaman Drs. Ahmad Lamani,M.Pd telah disepakati bahwa dalam rangka Pelestarian dan Pengembangan Seni Budaya Liya agar lebih memasyarakat dan mudah dikenal oleh publik, maka pada acara pawai akbar Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Kendari akan diikutkan peragaan Seni Budaya Liya yang akan diikuti oleh Komunitas Pemuda dan Pemudi Keluarga Besar Liya (KOMPI KABALI) Kendari. Untuk bisa menunjang hal tersebut, maka Badan Pengurus Pusat  FORKOM KABALI menyelenggarakan Pelatihan Seni Budaya berupa : HONARI MOSEGA, WEMPA SEHE DAN POSEPAA MODIFIED yang diikuti oleh beberapa orang Mahasiswa asal KOMPI KABALI termasuk beberapa orang Pengurus FORKOM KABALI yang berlangsung selama seminggu  mulai tanggal 24 Mei 2010 sampai 30 Mei 2010. Adapun Pelatih HONARI MOSEGA didatangkan khusus dari Liya yakni saudara LA ALIDU, sedangkan WEMBA SEHE di latih langsung oleh Ketua Umum FORKOM KABALI yakni ALI HABIU dan POSEPAA dilatih langsung oleh Bendahara FORKOM KABALI yaitu LA ODE SALAGU. Adapun lokasi tempat latihan HONARI MOSEGA, POSEPAA DAN WEMBA SEHE bertempat di halaman rumah LA ODE ALI KALAU salah seoranPengurus FORKOM KABALI.

Inilah Salah satu bentul latihan dasar HONARI MOSEGA, nampak pada bagian kiri gambar adalah pelatih HONARI MOSEGA bapak LA ALIDU yang diikuti oleh 2 orang Mahasiswa dari KOMPI KABALI. Begitu serius pelatihan ini dan memang gerakan-gerakan HONARI MOSEGA sebagai tari asli milik Liya ini ternyata tidaklah mudah, mengingat hampir semua gerakan mulai dari kaki sampai dengan tangan memegang tombak dan penangkis adalah gerakan silat asli bernama "balaba". Jadi latihan HONARI MOSEGA lebih mudah difahami dan diikuti hanya pada mereka yang memang telah memiliki dasar-dasar olah kanuragan yakni Silat. Walaupun demikian bukan berarti bahwa bagi mereka yang tidak memiliki dasar olah kanuragan tidak bisa melatih gerakan HONARI MOSEGA ini, semuanya bisa tergantung dari orang yang bersangkutan hanya saja mungkin dalam melatihnya harus serius dan agak memakan waktu relatif lama bisa sampai 1 bulan lamanya baru bisa lancar.


Salah satu keunikan tari HONARI MOSEGA ini adalah terletak pada gerakannya yang betul-betul penuh dengan gerakan silat. Mulai dari melangkahkan kaki, memutar tombak sampai dengan menangkis merupakan gerakan silat balaba. Inilah bentuk tari tradisonal asli milik Liya yang mana tari ini diperkirakan sudah mulai ada sejak pertengahan Abad XI lalu yang dikembangkan oleh para Hulu Balang dan Bajak Laut di pulau Oroho bagian selatan Liya. Tari HONARI MOSEGA ini identik dengan Pemantauan Intelijen pada era saat ini, karena simbol-simbol gerakan merupakan isyarat dalam menyambut para tamu yang masuk di wilayahnya pada waktu itu; apakah tamu bermaksud baik atau bermaksud buruk. Jika tamu bermaksud baik maka akan disambut dengan kode gerakan tertentu sehingga para pasukan hulubalang dan bajak laut yang telah mengintip dari kejauhan tidak akan menyerang tamu tersebut, namun sebaliknya jika bermaksud buruk maka akan diadakan perlawanan dan penyerangan dari pasukan yang telah mengintai dari kejauhan.

Inilah salah satu momen pelatih mendekati La Ode Ali Ahmadi yang sedang memukul Tamburu yang iramanya masih salah. Ternyata belajar memukul Tamburu untuk HONARI MOSEGA cukup juga sulit karena dembuman pukulan dan irama lain dari pada yang lain dia harus meunjukkan bunyi : "kompo latopulu....kompo latopulu...kompo latopulu secara terus menerus. Sehingga sampai hari kedua latihan belum juga ada yang kuasai pemukulan Tamburu tersebut. Namun demikian peserta tidak putua asa sebab setiap malam diadakan latihan sendiri-sendiri memukul Tamburu walaupun dalam sarana hanya stik dengan tembok atau busa kursi supaya betul-betul penguasaan irama Tamburu yang diharapkan dapat segera dikuasai. Dalam latihan HONARI MOSEGA ada juga pasangan tarinya yang bernama MANU-MANU dimana dimainkan oleh salah seorang yang kuasai jurus silat supaya lincah dalam memancing penari HONARI MOSEGA sehingga dia semangat dalam memainkan perannya sebagai penari dengan gerakan kaki yang lincah dan tangan yang lincah memainkan tombak dan penangkis.

Inilah salah seorang penari HONARI MOSEGA asal Mahasiswa dari Liya yang bernama Rachman sedang "sehe" ketika mereka habis memainkan WEMBA SEHE ketika berlangsung latihan HONARI MOSEGA di pelataran halaman La Ode Ali Kalau. Dia memainkan jurus-jurus silat diluar kesadaran reel yang digerakkan oleh suatu kekuatan ghaib sehingga siapa saja yang menonton pada saat itu amat terpesona menyaksikan gerakan-demi gerakan yang dimainkannya. Luar biasa potensi anak-anak negeri asal Liya ini mudah-mudahan kedepan mereka secara bertahap dapat membangkitkan kebudayaan leluhurnya yang pada zamannya amat tersohor itu dan ditakuti oleh lawan maupun kawan dan dihormati dalam lingkungan kepulauan tukang besi. Majulah negeriku...., majulah budayamu.!!??