OLEH : HUMAS
KABALI
"Hasan ndou" Ketua Cabang Kabali Wakatobi
Berdasarkan
berita dari media on line dari http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/kementerian-pariwisata-ekonomi-kreatif-kembangkan-destinasi-selain-bali,
bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mendorong perkembangan
destinasi wisata selain Bali.
Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menyatakan destinasi wisata
selain Bali yang banyak dikunjungi yaitu Batam dan Jakarta.
“Di
luar itu juga ada beberapa wilayah I yang akan kita dorong perkembangannya,”
katanya usai acara Wisuda Program Pascasarjana, Diploma IV dan Diploma III
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Sabtu (9/6-2012).
Menurutnya,
wilayah yang akan dikembangkan a.l Borobudur dan sekitarnya, Bromo dan
sekitarnya, Pulau Komodo dan sekitarnya, serta Bandung dan sekitarnya.
Daerah
lain di luar Jawa antara lain : Di
Sulawesi Tenggara yakni Wakatobi yang meliputi wisata Daiving, Snoukling dan
keindahan biosfer bawa laut serta wisata budaya di empat desa yaitu desa Waha, Ambeua, Kapota dan Liya Togo. Selain itu
juga Tanah Toraja di Sulawesi Selatan dan Danau Toba di Sulawesi Tengah.
Kabali
sangat mendukung program destinasi yang dilakukan oleh Kementerian Parawisata
dan Ekonomi Kreatif mengingat bahwa sektor pariwisata
telah menjadi pilihan terbaik dan tercepat dalam peningkatan pendapatan dan
pendistribusian potensi perdesaan
serta penyerapan tenaga
kerja lokal. Oleh
karena itu Pariwisata Perdesaan di Indonesia menunjukkan perkembangan
yang prospektif dalam lima tahun terakhir ini (sumber : Pusat Penelitian danPengembangan
Keparawisataan Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Parawisata
Kementerian Kebudayaan dan Parawisata, 2011).
Lawa Puru
Prospek pengembangan desa Liya Togo
dalam kawasan Benteng Keraton Liya memungkinkan sampai tahun 2020 menjadi
Potensi Desa Wisata Budaya Nasional , mengingat desa Liya dalam kawasan Benteng
Keraton Liya memiliki prospek obyek wisata yang dapat dikembangkan sebagai
berikut :
1. Benteng Liya sejak 4 Juli 2011 melalui Menteri Kebudayaan
dan Parawisata ketika itu telah mengusulkan ke Unesco untuk Benteng Liya
sebagai “CAGAR BUDAYA DUNIA” dengan alasan bahwa :
1). Benteng
Liya memiliki tinggi rata-rata 3 meter dan lebar 1,5 meter tidak memiliki
sediktpun mortal/pasangan,
2). Benteng Liya ditinjau dari segi
artifisial baik dari udara maupun dari perairan laut sekitarnya adalah terindah
di dunia karena memiliki 3 lapis, dapat dijadikan Obyek Wisata Cagar Budaya
Nasional.
2. Benteng Liya perlu diusulkan ke Kementerian Kehakiman untuk
mendapat record MURI sebagai benteng terluas di dunia (Luas Benteng Liya 320.750
m2
atau
32,07 Ha, sedangkan luas Benteng Buton yang
telah mendapat record MURI sebagai benteng terluas di dunia hanya memiliki luas
sebesar 230.375 m2 atau 23,375 Ha), dapat di jadikan obyek wisata cagar budaya
spesifik;
3. Kawasan Benteng Liya memiliki sarana Padepokan Pusat
Pelatihan Seni Budaya KabaLi Indonesia yang saat ini telah terlatih 24 jenis
Seni Tari Tradisonal dan 4 jenis Seni Atraksi Tradisional, dapat dijadikan Obyek
Wisata Seni Budaya/Tradisi;
4. Dalam kawasan Benteng Keraton Liya terdapat kawasan alam
terbuka sebagai obyek fanorama alam yang sebagian pakar menyebutkan sebagai
fanorama alam terindah di dunia dapat dijadikan Obyek Wisata Fanorama Alam Atau
Wisata Sunset
5. Dalam kawasan benteng Keraton Liya terdapat potensi
gua-gua alam yang memiliki kolam-kolam dan
lekuk yang indah yang dapat dijadikan Obyek Wisata Gua;
6. Kawasan Benteng Keraton Liya memiliki beragam situs
bersejarah, mulai Kampung tua, Mesjid tua, Lingga, Yoni, Lawang, Bastion,
Benteng Pa’tua, Kuburan Raja-raja dan
sebagainya dapat dijadikan sebagai Obyek Wisata Sejarah;
7. Masyarakat dalam kawasan Benteng Keraton Liya memiliki
beragam upacara adat dan tradisi yang sering ditampilkan setiap tahunnya dapat
dijadikan Obyek Wisata Tardisi Budaya;
8. Terdapat Pasar Tradisional berbasis tradisi budaya di
dusun Sempo Liya (dalam rekonstruksi) dapat dijadikan Obyek Wisara Pasar Budaya.
9. Pesisir pantai Liya dan pulau-pulau kecil yang
mengitarinya dapat dikembangkan menjadi Obyek Wisata Pantai, Sunset, Snoukling dan
Daiving.*****