KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Sabtu, 21 Juli 2012

PEMDA WAKATOBI DIMINTA LINDUNGI ASET BUDAYA AGAR TIDAK TERDEGRADASI BUDAYA ASING


OLEH : HUMAS KABALI



Berdasarkan berita yang dikutif dari media on line di http:www.kendarine ws/index.php?option =com_content&task=view&id=22470. Semangat Pemkab Wakatobi mempopulerkan Wakatobi sebagai daerah wisata, akan berdampak terhadap jumlah kunjungan pihak asing ke Wakatobi. Tetapi disisi lain, jika tidak ada kesiapan dalam menyambut situasi kepariwisataan, maka akan berdampak terhadap ancaman terdegradasinya budaya khas Wakatobi. Makanya, Pemkab diminta melakukan langkah-langkah konkrit dan intensif dalam perlindungan aset budaya Wakatobi.
Anggota DPRD Wakatobi, Subardin Bau menandaskan, saat ini Pemkab harus memiliki konsentrasi dalam perlindungan budaya dari pengaruh asing. Seperti diketahui, saat ini Wakatobi sudah mendunia informasinya sebagai daerah tujuan dan kunjungan wisata, seiring dengan itu pula, pihak-pihak asing yang memiliki hoby melancong tidak akan menyia-nyiakannya untuk mendatangi Wakatobi.
.
 Selama ini, konsentrasi yang dilakukan banyak terserap dalam sosialisasi dan menarik kunjungan wisatawan agar lebih tinggi. Upaya-upaya dalam meningkatkan keutuhan dan terjaganya budaya lokal, sudah semestinya seimbang, sehingga tidak bisa terkikis secara perlahan dari masa ke masa. "Penanaman pentingnya melestarikan budaya lokal pada semua elemen masyarakat Wakatobi, sangat berpengaruh besar demi terlindunginya budaya Wakatobi. Utamanya pada generasi muda, sehingga meski budaya asing masuk, sedikitpun tidak menggoyahkan semangat dalam melestarikan budaya kita. Kemudian, jika karakter budaya lokal utuh dipertahankan, akan semakin memperkuat potensi wisata yang dimiliki Wakatobi," paparnya.

Sementara, salah seorang penggiat kepariwisataan Wakatobi yang juga staf Ahli Bupati Wakatobi Bidang Pemerintahan,
    
Hukum dan Politik, Drs Hasirun Ady M.Si menjelaskan, segenap elemen di Wakatobi, harus menanamkan dalam dirinya, agar menumbuh kembangkan kebudayaan Wakatobi selama ini. Itu sebagai upaya dalam menguatkan keberadaan budaya Wakatobi, dari ancaman degradasi budaya. Jika budaya kuat, maka potensi budaya itu sebagai salah satu instrumen dalam mengembangkan Wakatobi sebagai daerah pariwisata.        
   
"Upaya melindungi budaya, disamping mengangkat seni budaya Wakatobi sebagai daerah tujuan wisata dunia, juga dapat memperkecil atau menekan budaya luar masuk ke Wakatobi," jelasnya.
   
Mencegah pengaruh budaya luar, lanjutnya sekaligus dapat mencegah keharmonisan berbangsa dan bernegara di tataran daerah. Apalagi, Pemkab Wakatobi memiliki program dalam menumbuh kembangkan budaya lokal, sehingga budaya luar dapat ditekan.

 Menurut Hasirun, perlindungan budaya itu, sebaiknya diarahkan untuk meyakinkan masyarakat, agar masyarakat memahami apa sebenarnya manfaat budaya lokal sehingga ditumbuh kembangkan. Pariwisata sangat erat dengan  kebudayaan, makanya budaya-budaya lokal yang dilestarikan, dapat mengangkat nama Wakatobi di deretan daerah pariwisata dunia agar semakin berkualitas potensi wisatanya.
   
Salah satu pihak yang berkaitan erat degan pelestarian budaya, adalah pemuda, makanya pemuda Wakatobi jangan terperdaya dengan budaya asing. "Budaya lokal harus senantiasa dikembangkan, karena merupakan warisan  leluhur yang sudah dilaksanakan selama ini….

Kabali memberikan resfon positif atas upaya ini dengan saat ini telah membuat rancangan paket-paket wisata Benteng Liya dengan program ala islamik dan sementara di konsultasikan secara intensif dengan para pakar antropologi dan sosiologi budaya lembaga ini, sehingga diharapkan setiap turis manca negara masuk ke kawasan wisata budaya Liya harus mengikuti aturan yang ditetapkan.....*****