KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Rabu, 14 Maret 2012

KABALI MEMBANGUN KOMUNITAS ETHNIS LIYA BANYAK GOLONGAN BUKAN SATU GOLONGAN

 OLEH : ALI HABIU




Kumintas masyarakat pertama kali yang mendiami Togo Liya Dan Pulau Oroho sebelah barat pulau Wangi-Wangi diperkirakan sudah terjadi sejak Abad XI SM. Hal ini diperkuat dengan data sejarah pada lingkungan daerah yang terdekat dengan Pulau Wangi-Wangi yakni desa  Kamaru yang terletak dibagian Timur Tenggara Pulau Buton yang berjarak lebih kurang 80 mil laut dengan pulau Oroho. Di Desa Kamaru inilah mula pertama diinjakkan kaki oleh manusia tak lain adalah Permaisuri (Raja) Putri Khan dengan membawa pasukan atau prajurit sebanyak 299 orang menumpangi 7 (tujuh) buah armada kapal laut (kapal Perang). Putri Khan berasal dari perbatasan antara Mongolia dan Tibet Hoe-Hoe dataran Cina yang sengaja datang mencari pulau Buton atas perintah Rasululah Muhammad SAW yang diterima secara ghaib dengan tugas untuk melindungi semua harta-harta alam milik cucu Nabi Adam Alaihissalam yang saat itu mudah dijumpai oleh siapapun karena semua  harta milik alam tersebut muncul di atas permukaan tanah disemua dataran di pulau Buton. Permukiman pertama Raja Putri Khan ini beserta prajuritnya adalah di Gunung Ba'ana Meja Kamaru. Dalam perjalanan sejarah tak lama kemudian  setelah berkuasa dan memerintah di Kamaru para prajurit-prajurit perang yang dibawah oleh Putri Khan ini diperintah untuk menyebar kekuasaannya ke pulau-pulau sekitar Kamaru yang tak lain adalah Pulau Wangi-Wangi, pulau Kaledupa yang mana secara toritorial sangat dekan dengan Kamaru. Ketika mula pertama para prajurit Putri Khan datang ke pulau Wangi-Wangi, mereka tidak langsung berdiam di pulau Wangi-Wangi, namun secara taktik perang sudah barang tentu mereka cari lebih dahulu pulau-pulau kecul yang strategis yang terdapat disekitar pulau Wangi-Wangi.  Maka dipilihlah pulau Oroho untuk pertam kali mereka mendarat dan mendirikan permukiman disana. Perjalanan sejarahpun berkembang dan berjalan secara terus menerus, tak lama  para prajurit Putri Khan ini berkuasa di pulau Oroho maka datang pulalah orang-orang  yang sengaja menyinggahi pulau Oroho ini karena mereka telah melihat adanya pemukiman.  Mereka yang datang menyinggahi itu tak lain dari para bajak laut yang berasal dari Papua, Tobelo, Lanun, Balangingi dan Mangindanao. Maka terukirlah perkembangan manusia-manusia sakti yang secara hetogenitas kawin silang di pulau Oroho ini dan sekaligus menbentuk legitimasi kekuasaan yang berupa raja-raja (kepala adat) dipemukiman ini. (bersambung...)