KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Jumat, 11 November 2011

PEMOTONGAN HEWAN KURBAN 1432 H SECARA TRADISI LIYA

OLEH : ALI HABIU



Alhamdulillah, pelaksanaan Gelar Budaya Liya Ke II Tahun 2011 dengan salah satu agenda adalah Pemotongan Hewan Kurban secara Adat Tradisi Keraton Liya berjalan cukup khidmad dan sederhana. Agenda ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 November 2011 di Keraton Liya yang mana hewan dibawah arak-arakan oleh Tokoh Adat, Tokoh Sara dan masyarakat adat dalam kawasan Benteng Keraton Liya dengan mulai star di dusun Seru dan berakhir di samping mesjid Agung Keraton Liya. 
Adapun jumlah hewan kurban pada idul adha 1432 H tanggal 7 November 2011 sejumlah 4 ekor yang terdiri dari sapi 1 ekor dan 3 ekor kambing. Hewan sapi yang akan dikorban kali ini dimiliki oleh 7 orang yang terdiri dari : L.M. Ali Habiu, La Ode Salagu,SE, Umar Ode Hasani,M.Si, Wa Ode Unga Kolo, Drs. La Ode Rajuddin, Wa Ode Bahuli Haliana, S.Kes. dengan total biaya sapi sebesar Rp.8.400.000,--. Kemudian hewan kambing dimiliki oleh : H.Ali Mazi, SH, Ir. Fahry Yamsul,M.Si dan Dr. La Duwi, SP.An. Total biaya ke empat hewan tersebut adalah sebesar Rp.15.100.000,--











Kelengkapan dalam prosesi adat Liya arak-arakan hewan tersebut ialah Liwo (sesajen) 1 buah, Tamburu 1 buah, Gendang Rabbana 1 set. Liwo setelah sampai di mesjid agung Keraton Liya langsung dibawah kedalam mesjid oleh perwakilan barisan arak-arakan yang terdiri dari kaum perempuan yang berpakaian adat Liya. Kemudian Liwo tersebut diterima oleh Imam Mesjid Agung Keraton Liya yang selanjutnya dibacakan doa-doa khusus bagi semua orang yang akan melaksanakan kurban tersebut. Setelah acara pembacaan doa selesai barulah dimulai prosesi pemotongan hewan secara islami oleh satu orang Sara yang ditugaskan spesial sebagai juru potong dan kemudian dibantu oleh panitia kurban. Adapun tujuan di gelarnya pemotongan hewan kurban secara adat tradisi Liya adalah hanya semata-mata untuk promosi wisata budaya, sebab nilai-nilai tradisi dan adat yang di bawakan dalam gelar tersebut memiliki nilai-nilai budaya yang dapat dijual kepara wisatawan bail lokal maupun manca negara. ****