OLEH : ALI HABIU
Pada hari Selasa Tanggal 17 April 2012 tanpa sengaja telah diketemukan Makam Raja Liya Pertama setelah Raja Lakundaru atau lakueru atau Talo-Talo Yakni La Ode Yani di Padangkuku Kampung Ereke yang merupakan Kampung Tertua di Benteng Keraton Liya. Makam ini diperkirakan dibuat awal abad ke XVII setelah beliau wafat meninggal dunia. La Ode Yani adalah anak Sultan Buton ke-12 La Dani dengan gelar Syaifuddin Oputa Kabumbu Malanga (1695-1702) yang sengaja salah seorang anaknya ditempatkan sebagai penguasa Kerajaan Liya pada saat itu.
Perjalanan panjang selama 3 jam itu menelusuri lekuk lapis ke-3 Benteng Liya diatas landasan jalan koral tajam bebatuan kapur dilakukan bersama dengan Parabela Liya yakni La Madi yang dimulai dari desa One Melangka mulai Jam 7.30 WIT yang menyusur ke Kota Tembaga kemudian Kota Intan dan selanjutnya ke Lawa Baringi dan terakhir di kampung tua Ereke.
Makam Raja Pertama Liya La Ode Yani
Keramik Cina (keluaran abad XV) di Makam La Ode Yani
Dalam perjalanan banyak ditemukan bekas-bekas Benteng Liya lapis ke-3 yang mana sebagian batunya sejak mulai berkembangnya desa One Melangka Tahun 1990-an batu-batu tondo (pagar) Benteng Liya lapis ke-3 tersebut banyak diangkut oleh masyarakat One Melangka untuk dibuat sebagai pondasi Rumah Tinggal dan pagar-pagar pembatas kebun.
Didalam kampung Ereke diketemukan juga makam Raja ke-2 Liya bernama La Ode Ali anak Sultan ke-19 dengan gelar Dyakiuddin darul Alam atau Oputa Sangia manuru (1712-1750) yang mana makamnya telah di isi juga oleh 4 buah Raja Liya secara bersama-sama dalam satu lokasi sehingga terdapat 5 buah mayasan didalam makam tersebut.