KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Selasa, 26 Juni 2012

WAKATOBI SIAPKAN LIYA TOGO SEBAGAI DESA WISATA


OLEH : HUMAS KABALI


Berdasarkan berita yang dikutif beberapa waktu lalu dari media on line http://sultra.antaranews.com/berita/264153/wakatobi-siapkan-liya-togo-sebagai-desa-wisata, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Wakatobi menyiapkan kawasan Liya Togo di Kecamatan Wangi-angi Selatan sebagai desa Wisata di daerah tersebut.

Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Parawisata Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif sudah meninjau kawasan Liya Togo untuk dikembangkan menjadi "Desa Wisata", kata Kepala Dinas Parawisata dan Ekonomi Kreatif Kabaupaten Wakatobi, Andi Tawakkal di Wangi-Wangi hari Kamis tanggal 24 Mei 2012 lalu.

Menurut tawakkal, Bapak Dirjen bersama Bupati Wakatobi, Hugua beberapa waktu lalu juga telah menandatangani nota kesepahaman menjual parawisata wakatobi kebeberapa negara, teruma anegara-negara eropah. Selanjutnya dikatakan bahwa wilayah Liya Togo merupakan pusat penyebaran agama islam pertama di wilayah kepulauan tukang besi itu, dengan fakta sejarah terdapat Benteng Tua yang disebut benteng Liya Togo seluas 30 Ha dan dalam kawasan itu terdapat mesjid tua bernama Mesjid Al-Mubaraq atau Mesjid Liya Togo.


Kadis Parawisata dan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Wakatobi

Diharapkan para wisatawan yang berkunjung di Liya Togo,
dapat menggunakan rumah warga sebagai "tempat menginap"




Bangunan mesjid Liya Togo ini mirip dengan konstruksi bangunan mesjid agung Keraton Buton yang ada di kota Bau-Bau, yakni dinding mesjid tersusun dari batu gunung (batu karang) dengan mengggunakan perekat dari adonan kapur campur putih telur ayam, katanya.

Dalam penyiapan desa Liya Togo sebagai kawasan "Desa Wisata", kata Tawakkal, pemkab Wakatobi membantu masyarakat menyiapkan 1 atau sampai 2 kamar di rumah mereka yang dibuat mirip seperti ruang penginapan atau losmen.  Diharapkan para wisatawan yang berkunjung di Liya Togo dapat menggunakan rumah warga sebagai tempat menginap, katanya.

Tawakkal mengatakan bahwa di masa lampau wilayah tukang besi menjadi wilayah administrasi kesultanan Buton (baca : setelah Raja ke V Buton berkuasa tahun 1498 s/d 1538, yakni Raja Mulae, wilayah kepulauan telah masuk ke wilayah toritorial kerajaan Buton), kini berubah nama menjadi Wakatobi setelah wilayah yang terdiri dari 4 pulau besar di sebelah timur pulau Buton itu mekar menjadi daerah otonom baru di sulawesi tenggara tahun 204 lalu, nama Wakatobi berasal dari akronim nama pulau besar itu yakni Wangi-wangi, kaledupa, Tomia dan Binongko.

Berkenaan dengan informasi ini dihimbau kepada semua warga Liya dimanapun berada di seluruh Indonesia agar sempatkan diri pulang ke kampung halaman..., yuk mari bangun kampung halaman kita, investasikan sebagian keuntungan atau modal disana, buatlah rumah-rumah model tradisional asli Liya dan didalamnya disiapkan minimal 2 buah ruang kamar tidur standar minimal turisme (klas losmen atau penginapan) yakni kamar ukuran 3 x 4 m2, terdapat ranjang 1 pasang atau 2 pasang, ada meja hias, ada westafel, ada lemari pakaian, ada jemuran handuk, ada kerset dan ada cermin. Bangunlah kembali rumah-rumah tradisional di lokasi kampung tua yang saat ini sedang kosong penghuninya akibat realokasi permukiman ke pantai Bira dan Lagundi sejak tahun 1964 lalu, yakni kampung kareka, kampung rea dan kampung woru sehingga tata ruang permukiman benteng Liya kembali seperti dahulu kala. Pemerintah daerah akan melengkapi semua fasilitas lingkungan seperti jalan penghubung lingkungan, jalan lingkungan, instalasi air minum dan instalasi listrik, juga melengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas publik .
Jangan lupa bahwa kini sudah dilantik kembali Raja Liya atau meantu'u Liya dijabat oleh La Ode Muhammad Haris, dilengkapi dengan susunan 12 bobato Liya. Kedepan pemerintahan tradisional Keraton Liya kembali sebagaimana adanya masa lalu dalam rangka menunjang kawasan Benteng Liya yakni desa Liya Togo menjadi "Desa Wisata Budaya", tempat kunjungan Turis internasional mulai tahun 2013 mendatang. Semoga mendapat ridho Allah SWT. amin.., yaa rabbal alamin.  *****