Oleh : Humas Kabali Indonesia
Pada Tanggal 26 Februari 2016 Deputi Pengembangan SDM KeparIwisataan
Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif telah menyelenggarakan kegiatan
Seminar Nasional Keparawisataan berthema “Pembangunan KeparIwisataan Kawasan
Strategi ParIwisata Nasional Wakatobi dan Sekitarnya” yang dihadiri oleh semua
Kepala Dinas Parawisata Kabupaten dan Kota se Provinsi Sulawesi Tenggara dan
para Mitra mulai dari semua pelaku Media Cetak dan Media Elektronik (TVRI dan
TV Swasta) serta Media On Line, para Asosiasi Pelaku Wisata, Asosiasi Hotel
Indonesia, Asosiasi Gaeding, Asosiasi Kuliner, dan Lembaga yang relevan.
Diperkirakan jumlah peserta seminar sebanyak 400 orang di Room Meeting Clarion
Hotel Kendari. Kegiatan seminar tersebut
difasilitasi oleh Dinas Parawisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Mengapa perlu diadakan pendidikan dan pelatihan peningkatan SDM
Kepariwisataan ? Jawabnya bahwa Pemerintah telah menetapkan bahwa Parawisata
adalah kunci pembangunan kesejahteraan dan kebahagiaan. Sesuai dengan data perbandingan PDB langsung
menurut lapangan usaha secara global, pada tahun 2015, yakni : a. Travel dan
Tourism secara langsung menyumbangkan 2,4 Trilium Dollar pada PDB. b. Konstribusi PDB Global ini lebih dari dua
kali lipat dibanding industry otomotif,
dan hamprr 50% lebih besar dari industri kimia global. d. Sektor travel
dan Tourism berhasil setara dengan sector pendidikan dan sector perbankan secara
global.
Adapun konstribusi total Travel dan Tourism terhadap PDB Indonesia tahun
2013 sebesar Rp.80,8 Juta Dollar Amerika dengan PDB 9 %. Konstribusi ini lebih
tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Republic of
Korea, Malaisia, Singapura, Philippines, Viet nam, Myanmar, Cambodia, Lao PDR
dan Brunei Darussalam. Sedangkan yang tertinggi
Tiongkok 850,1 Juta Dollar Amerika dengan PDB 9% , menyusual Japan 339,
9 Juta Dollah Amerika dengan PDB 7 % dan dan India 113,2 Juta Dolar Amerika
dengan PDB 6 %.
Penerimaan Devisa Parawisata Indonesia menunjukkan kenaikan signifikan
yakni mulai tahun 2011 sebesar 8,554
Juta Dollar Amerika (JDA), tahun 2012 sejumlah 9,121 JDA, tahun 2102 sebanyak
10,054 JDA dan tahun 2014 sebesar 11,166 JDA.
Dalam upaya mendorong pariwisata sebagai leading sector pembangunan
nasional untuk persiapan sumber daya manusia di 10 KSPN Parawisata di Indonesia, maka Deputi Bidang Pengembangan
Kelembagaan Keparawisataan Kementerian Parawisata dan Ekokraf dalam 2 tahun ini
mulai 2016 samai 2017 mentargetkan :
- Sertifikasi Kompentensi SDM Keparawisataan 35.000 di 34 Provinsi;
- Pelatihan Dasar SDM Keparawisataan 17.600 orang di 34 Provinsi, Prioritas 10 Destinasi Utama
- Pelatihan Asesor dan fasilitasi Pendirian LSP di 22 Provinsi, dan Perguruan Tinggi per wilayah (KSPN/ 10 Destinasi Utama/Destinasi Prioritas)
Destinasi Utama dan Destinasi Prioritas, meliputi :
DETINASI
UTAMA
Great Bali, Great
Jakarta, Great Batam, Jiglosemar, Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, Banyuwangi
DESTINASI
PRIORITAS
Toba, Tanjung Kelayang
Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo,-Tengger-Semeru, Mandalika,
Labuan bajo, Wakatobi,
Morotai
Diminta kepada semua kader-kader pelaku parawisata daerah Sulawesi tenggara
untuk segera berbenah diri dan melangkah maju kedepan memberikan konstribusi
aktif kepada masyarakat daerah ini untuk segera membentuk kelompok-kelompok
sadar wisata masing-masing lokus yang memiliki potensi wisata sekaligus
memberikan pendidikan praktis dan motivasi kogniktif. Yakin daerah kita siap
menyambut program pemerintah dibidang keparawisataan khususnya pada wilayah
Pembangunan Keparawisataan Kawasan Strategis Nasional Wakatobi Dan Sekitarnya
****