KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI BANDA PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

KabaLi

KabaLi
FOTO FASILITASI TARI NGIFI- LARIANGI LIYA, PADA ACARA FESTIVAL BUDAYA KERATON LIYA TAHUN 2011

Sabtu, 27 Februari 2016

TARI LARIANGI KAREKE LIYA DIUSUL MENJADI WARISAN DUNIA

 OLEH : HUMAS KABALI




Tari Lariangi Kareke Liya, Mulai Abad XIII



Wakatobi yang sarat dengan kekayaan potensi budaya, tidak disia-siakan, salah satu instansi terkait, dalam mengangkat potensinya agar diakui dunia. Tahun ini, salah satu budaya Wakatobi, yakni Tari Lariangi Kareke, sementara diupayakan, agar menjadi warisan dunia yang diakui lembaga UNESCO.

“Kekayaan potensi budaya Wakatobi, akan digali terus menerus, sehingga upaya-upaya pelestariannya, akan dilakukan dengan maksimal. Potensi budaya yang dimiliki Wakatobi, demikian banyak dan tidak dimiliki daerah lain, sehingga perlu upaya-upaya konkret dalam mengangkat dan melestarikannya,” terang Drs Tawakkal, Kapala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wakatobi, kemarin.


Dijelaskan tari Lariangi ke UNESCO,  karena sudah banyak kali ditampilkan saat kegiatan-kegiatan publik. “Tarian ini juga pernah ditampilkan di NTB, saat mengikuti salah satu event  nasional di sana. Pendidikan tinggi ternama di Sultra (sulawesi Tenggara) yakni, Unhalu juga sering menjadikan tarian ini sebagai sampelnya. Dan tentu saja, melalui iven sail, sering dipertunjukkan kepada para pengunjung Wakatobi,” kata Tawakkal.


Pengusulan tari Lariangi Kareke asal Liya  ini, agar diakui dunia melalui lembaga PBB UESCO, merupakan kepedulian yang harus diperjuangkan, sehingga dapat terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama. Selain Tari Lariangi Kareke, akan dilakukan penggalian potensi budaya lainnya, yang masih terpendam. “Karena Wakatobi, memiliki kekayaan budaya yang belum keluar dan hal itu harus digali kembali, sehingga bisa dilestarikan,” ujar Tawakkal.